Sabtu, 15 Januari 2011

RANGKUMAN TEORI SASTRA

RANGKUMAN TEORI SASTRA
SIFAT – SIFAT SASTRA
Salah satu batasan “Sastra” adalah segala yang tertulis dan tercetak.Edwin Greenlaw mendukung gagasan ini “Segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan termasuk dalam wilayah kita “.Ilmuwan sastra tidak terbatas pada cetakan atau tulisan dalam mempelajari periode atau kebudayaan dan kerja ilmuwan sastra harus dilihat dari sumbangannya pada sejarah sastra.Istilah “sastra”paling tepat diterapkan pada seni sastra,yaitu sastra sebagai karya imajinatif.Istilah lain “fiksi” dan “puisi” terlalu sempit pengertiannya.Istilah “Imajinatif” agak kurang cocok dan bias memberikan pengertian yang keliru.Sedangkan Bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti batu dan tembaga untuk seni patung,cat untuk lukisan dan bunyi untuk seni musik.Tetapi harus disadari bahwa bahasa bukanlah benda mati melainkan ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya serta linguistik dari kelompok pemakai bahasa tertentu.
Bahasa Sastra penuh dengan ambiguitas dan homonim serta memiliki kategori-kategori yang tidak beraturan dan tidak rasional.Dengan kata lain bahasa sastra sangat konotatif sifatnya.Bahasa sastra bukan sekadar bahasa referential yang hanya mengacu pada satu hal tertentu.Bahasa sastra mempunyai fungsi ekspresif,menunjukkan nada dan sikap pembicara atau penulisnya.Bahasa sastra berusaha mempengaruhi ,membujuk dan pada akhirnya mengubah sikap pembaca.Yang dipentingkan dalam bahasa sastra adalah tanda,simbolisme suara dari kata-kata untuk mempengaruhi atau menarik perhatian pembaca kepada kata-kata karya sastra.
Sifat-sifat khas sastra muncul paling jelas bila dilihat dari aspek referensialnya.Genre sastra tradisional seperti lirik, epik, dan drama.Dalam ketiga jenis sastra itu, acuannya adalah dunia fiksiPernyataan dalam sebuah novel, puisi atau drama tidak dapat dianggap benar secara harfiah dan juga bukan merupakan proposisi logis.Organisasi, ekspresi pribadi, pengolahan dan penyampaian melalui medium, tujuan yang tidak praktis, fiksionalitas merupakan pengulangan dari istilah-istilah estetika yang sudah tua seperti kesatuan dalam keragaman, penciptaan kerangka seni, ciptaan, imajinasi dan kreasi.Tiap istilah mengacu pada aspek karya sastra,satu sifat khas dari kecenderungan semantik karya sastra tetapi tidak satu pun istilah di atas dengan sempurna menerangkan sifat sastra.Ada sebuah kesan umum yang timbul yaitu karya sastra bukan objek yang sederhana melainkan objek yang kompleks dan rumit.
Sastra mencerminkan kenyataan yang berarti Mimesis.Mimesis mempunyai maksud perhatian diarahkan kepada hubungan antara gambar dan apa yang digambarkan.Tetapi bila kita membaca teks-teks sastra,kita berhadapan dengan dengan tokoh-okoh dan situasi-situasi yang hanya terdapat dalam khayalan si pengarang. Tidak setiap teks mengandung unsur khayalan lalu menjadi teks fiksi.Bila kita menegaskan bahwa sebuah teks fiksi menciptakan suatu dunia sendiri yang harus kita bedakan dari kenyataan maka seketika timbul pertanyaan bagaiman ahubungan antara dunia itu dengan kenyataan.Dengan kata lain sejauh mana dunia fiksi berbeda dengan dunia nyata.Di sini fiksionalitas dijadikan tolak ukur untuk menentukan apa yang termasuk sastra dan apa yang tidak.
Tetapi tidak kurang pentingnya keterikatan seorang penulis,demikian pula pembaca yang diakibatkan oleh bahan-bahan yang mau tidak mau harus dipakai dalam karya itu yaitu bahasa.Bahasa sebelum dipakai penulis sudah merupakan sisem tanda,sistem semiotik.Setiap tanda,unsur bahasa itu mempunyai arti tertentu yang secara konvensi disetujui,diterima oleh anggota masyarakat dan mempunyai sistem kemaknaan yang berbeda-beda menurut bahasa yang kita pakai sebagai anggota sebuah masyarakat tertentu.
Dalam ilmu sastra modern (yang disebut strukturalissemiotik) peranan konvensi dalam perwujudan sastra dan karya sastra sangat ditekankan bukan sebagai sistem yang beku dan ketat tetapi sistem yang luwes dan penuh dinamika.Konvensi itu sangat berbeda-beda sifatnya ada yang sangat umum ada pula yang sangat khas dan spesifik dan yang terbatas pada jenis atau golongan karya sastra tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomen untuk Kemajuan